Daun Jambu Biji
Pernah
mendengar tentang khasiat daun jambu biji?
Daun jambu biji
(sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib0LhPHhHs0lthlWzl09hf2bqum7mzmBbmq6TN6iNo0IzxCj7KyTauYcEGhRCqRAOKyeagBn7lps1GMkswneHu8llHVRopyYDeu6wEs5fUiy5c_1bcfaxerr0dBZjzlgrxdFzPx-Omts0p/s1600/CAM00467.jpg)
Saya
yakin sebagian besar orang sudah tahu. Karena itu saya hanya ingin berbagi
pengalaman saja. Syukur-syukur bisa menambah pengetahuan bagi yang belum tahu.
Jadi,
ceritanya beberapa waktu yang lalu anak saya terkena diare. Harits memang
pernah diare saat masuk angina yang parah, atau tak banyak makanan yang masuk
ke tubuhnya sementara susu terus masuk.
Harits
sebenarnya jarang diare. Tapi kalau sudah diare, bisa sueriing dalam sehari. Tentu
ini bikin emak plus bapaknya khawatir sekaligus lelah, bahkan bisa berujung
ikut sakit juga.
Pertama
kali Harits diare, dikarenakan ia kelelahan juga masuk angina. Kondisinya cukup
mengkhawatirkan dan lumayan membuat lelah. Apalagi, bidan yang tepat ada di
depan rumah sedang tidak praktek karena sakit. Akibatnya saya harus mencari
bidan yang lain. Dan obat dari bidan itu pun membutuhkan waktu untuk bekerja,
jadilah Harits harus diare selama lebih dari 2 hari. Badannya jadi kurus
kering. Badan saya pun lelah tak terkira. Saya jadi trauma dan sangat berhati-hati
agar ia tak lagi diare.
Kedua
kalinya, lagi-lagi karena kelelahan dan masuk angin. Awalnya Harits hanya
muntah terus menerus dalam frekuensi waktu yang tak lama. Saat kejadian itu pun
sudah lebih dari jam 10 malam. Kami baru saja pulang dari Depok. Jadi, sudah
pasti ia kelelahan dan masuk angin. Karena sudah malam dan dia tak juga berhenti
muntah lalu berujung pada diare, saya pun membawanya ke klinik yang buka 24
jam. Tapi lagi-lagi obat harus menunggu waktu yang cukup lama untuk bekerja.
Atau mungkin saya yang tak sabar ingin anak cepat sembuh? Hehe… entahlah.. Yang
jelas pengalaman ini pun tidak mengenakkan. Karena Harits mulai diare tepat
pada malam pertama sahur di tahun 2016.
Ketiga
kali, berawal dari muntah juga. Saat itu ia sedang susah makan. Tapi, ia terus
meminum susu formulanya. Tentu perutnya jadi kembung. Karena sedikit makanan
pada yang masuk, sementara susu yang mengandung gula tetap masuk. Jadi malamnya
ia muntah dua kali, disusul diare beberapa kali. Melelahkan memang. Tapi saat
itu saya belum membawanya ke dokter. Saya pikir ia harus makan. Ya, karena ia
sudah berusia lebih dari 2 tahun, ia sudah tak lagi minum ASI. Jadi, saya harus
memberinya makan agar perutnya ‘berisi’.
Saya
pun keluar membeli makan untuknya juga nasi uduk untuk saya dan suami. Kebetulan
saat itu ibu penjual nasi uduk menanyakan kabar Harits. Saat saya mengatakan
kalau Harits sedang diare, beliau pun menyarankan agar saya mengambil beberapa
pucuk daun jambu biji yang letak pohonnya tak jauh dari tempat ia berjualan.
Berdasarkan
instruksi ibu nasi uduk, saya pun merebus air hangat lalu memasukkannya ke
dalam gelas yang berisi pucuk daun jambu biji. Saya tambahkan sedikit garam. Setelah
direndam agak lama, dan airnya pun tidak terlalu panas saya pun meminumkannya
pada Harits. Hanya berhasil setidaknya tiga sendok yang masuk ke mulutnya. Tapi
itu sangat manjur! Hanya perlu waktu setengah hari sampai ia berhenti diare
sama sekali.
Saat
diare yang keempat, saya tidak tahu apa penyebabnya. Yang jelas sejak pagi
sampai dhuhur ia sudah lima kali buang air. Saya pun bergegas merebus daun
jambu biji kembali. Dan sampai sorenya, ia sudah tidak buang air lagi!
Saya
jadi ingat, bukankah salah satu obat pereda diare yang ada di iklan televise pun
katanya mengandung ekstrak daun jambu biji? Saya jadi tambah berterima kasih
pada ibu nasi uduk yang sudah memberi tahu saya informasi ini.
Yah,
semoga saja tidak ada diare yang kelima. Tapi, kalaupun ada, saya sudah tahu
obat alami yang manjur. Hehehe…
Suka
obat yang alami juga? Yuk coba cara ini saat anggota keluarga mengalami diare. Semoga
berhasil.
Komentar
Posting Komentar