Postingan

Menampilkan postingan dengan label Curcol

Datang Saat Butuh

Gambar
sumber: google picture Pernah mengalami kejadian seperti ini? Sama. Saya juga pernah. Bahkan sering. Orang hanya datang saat mereka butuh kita. Kalau sudah tak butuh, kita dilupakan. Kita seolah tak ada. Hal ini terjadi lagi pada saya baru-baru ini. Mengetahui cerpen saya dimuat di Majalah Bobo, teman-teman yang biasanya tak pernah bertegur sapa tiba-tiba mengirim chat. Chatnya langsung   to the point   ingin minta alamat dan email Majalah Bobo. Haha.. Tapi tak apalah. Berbagi itu sama sekali tak merugikan kan ya? Anggap saja itu artinya saya masih jadi manusia yang bermanfaat, hehe.. Sebenarnya enak nggak sih seperti itu? Hanya didatangi saat dibutuhkan. Yah, sebenarnya jelas tak enak. Seolah kita hanya jadi sesuatu yang dimanfaatkan saja. Seperti habis manis sepah dibuang. Siapa yang mau seperti itu? Jelas tak ada. Tapi kalau sudah mengalami seperti itu, apa yang harus dilakukan? Kalau menurut saya sih yaa tidak apa-apa. Maksudnya, kalau hanya memi...

Janji - Membeli Buku

Gambar
Janji. Janji itu terkadang membuat kita merasa terjerat dan terlilit ya. Makanya saya lumayan jarang membuat janji. Sering kepikiraaan.. Tapiii.. kalau sudah membuat janji, tentu kita harus menepatinya. Siapa juga sih yang mau di-php? Nggak ada pasti. Lagi pula, ingkar janji adalah salah satu dari 3 ciri orang munafik. Pasti kita tak ingin kan dicap sebagai orang munafik? Nah, dalam hal ini. Ada satu janji yang membuat saya teruuss kepikiran. Masalahnya saya sudah berjanji akan membeli buku-buku karangan Ibu Nurhayati Pujiastuti, salah satu guru menulis saya. Tapi saat itu, karena saya ingin sekalian membelinya agar irit ongkir, maka ditunda. Ditunda karena beberapa buku masih dalam proses terbit. Sayangnya saat kemudian buku-buku terbit satu per satu, saya masih belum bisa membelinya. Kendalanya sih biasa... belum ada dana. Hehe.. Sampai nyaris setahun saya belum juga menghubungi Ibu Nur lagi untuk membeli bukunya. Meski begitu, kami masih suka berhubungan di grup menul...

Email Pertama

Hari ini sebenarnya saya sedang agak kesal. Lelah juga. Karena saya baru mengurus rujukan terapi Harits di RS Hermina Galaxy untuk terapi di RS Hermina Bekasi. Yah, meskipun untungnya proses yang saya jalani di sini hanya sebentar. Lalu agak malam, saya ingat kalau saya tadi pagi di telepon 2 kali oleh nomor 021. Saya siangnya langsung balik telepon dan ternyata itu telepon dari Majalah Bobo. Saya pun bertanya kenapa saya ditelepon. Sayangnya mbak operatornya tak tahu karena itu nomor hosting (kalau tak salah itu yang dia katakan). Jadi saya disuruh menunggu saja. Tapi sampai malam tidak ada telepon masuk lagi. Saya pun berinisiatif bertanya pada teman, mbak Dian Sukma K., yang pernah bekerja sama mengadakan give away bareng saya. Mbak Dian cerpennya sempat beberapa kali tayang di Majalah Bobo. Saya bertanya pada beliau apa Majalah Bobo selalu menelepon terlebih dulu kalau ada naskah yang mau dimuat. Mbak Dian mengatakan kalau Majalah Bobo tidak memberikan konfirmasi pemuatan na...

"Balas Dendam" Lewat Tulisan

Pernah merasa sakit hati? Tentu semua orang pernah. Berkali-kali pun pernah. Dulu, waktu SD saya kalau sakit hati ya dipendam saja. Atau menangis sendirian tanpa ada yang tahu. Menginjak SMP, saya mulai menuliskannya di buku harian. Lumayan efektif. Jadi berasa curhat. Meski yang kita curhatin tidak bisa memberi komentar apa-apa. Di masa SMP ini, saya bahkan punya 2 teman khayalan sekaligus. Satu, teman yang selalu menemani saya di mana pun berada yaitu Hanira, yang saya panggil Han. Dua, teman berupa buku harian. Buku harian apapun. Jadi setiap saya curhat lalu menuliskannya, saya akan memanggil buku yang saya curhati ini dengan panggilan Pan. Pan dari kata Companion yang artinya teman. Pas SMA juga saya masih menulis di buku harian. Meski sudah agak jarang. Nah, pas SMA ini saya mulai lebih rajin menulis cerita. Meski seringnya tidak selesai, ahahaha.. Saya sejak kecil memang suka membaca. Tempat tongkrongan yang paling saya sukai ya perpustakaan. Perpustakaan 400 namany...

Ketika Suami Memberi Hadiah

Gambar
(Paket berisi hadiah dari suami, langsung dipakai Harits) Paketan dataaang… Kemarin lusa, tepatnya 21 Oktober 2016 ada paket yang datang ke rumah. Isinya sudah bisa ditebak sebenarnya. Sepatu sport Adidas (yang kata mas suami itu ori made in Indonesia ). (Sepatu sport Adidas hadiah dari suami tercintahhh, hahaha) Kenapa bisa ditebak? Karena sebelumnya suami sudah pernah bilang kalau akan membelikan saya sepatu sport. Beliau akan membeli 2 pasang. Satu untuknya, satu untuk saya. Hmm… so sweet.. hahaha.. Sedikit pengetahuan tentang sepatu sport Adidas. Ini saya dapat dari suami. Jadi sepatu ini ada 2 jenis. Yang import dan yang made in Indonesia . Jadi di Indonesia pun ada pabrik pembuatannya, khusus sepatu Adidas. Harganya ya tentu lebih murah dari yang import, tapi bukan murahan. Jadi, kalau yang import itu mencapai jutaan rupiah, kalau yang made in Indonesia itu sekitar 300ribu ke atas. Tadinya saya pikir mas suami membelikan barang KW, hihihi. K...

Popok Hemat dan Ramah Lingkungan

Gambar
Popok Hemat dan Ramah Lingkungan Menjadi ibu adalah hal yang luar biasa. Terutama jika itu merupakan pengalaman pertama, segalanya pasti akan terasa wah. Hal yang sama pun saya alami. Antara senang, bahagia, terharu, bingung, lelah, sakit, semua seolah menjadi satu saat putra pertama saya lahir ke dunia. Yah, tapi tentu saja rasa lelah dan sakit tergantikan seketika saat melihat wajahnya yang mungil dan polos bak malaikat. Banyak yang harus saya lakukan untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ibu. Terutama menyiapkan perlengkapan bagi bayi saya. Dan perlengkapan bayi tentu tidak lepas dari yang namanya popok. Baik itu popok dari kain, ataupun diapers . Diapers sendiri merupakan popok sekali pakai atau pospak yang dapat menyerap pipis berkali-kali, tidak seperti popok kain yang hanya bisa terkena satu kali pipis. Tiga bulan pertama, saya tak begitu memikirkan akan memakai diapers atau tidak. Karena bayi sampai usia tiga bulan belum bisa banyak bergerak. Bayi saya hanya b...