Catatan si Midah: Ulasan Film India Mohenjo Daro

19 Desember 2016


Karena kemarin saya habis menonton film India, akhirnya film ini "terlihat" oleh mata saya, haha..
Bagaimana tidak? Lha wong pemerannya itu mas Hrithik Roshan kesukaan saya kok, hihihi.. Apalagi lihat tahun rilisnya 2016, berarti masih baru. Jadi sudah pasti saya tonton deh.



 (http://www.lyricsmint.com/wp-content/uploads/2016/07/mohenjo-daro-cover.jpg)


 

(http://static.dnaindia.com/sites/default/files/styles/half/public/2016/06/18/472913-472173-pooja-hegde-mohenjo-daro.jpg?itok=aQ40jIEv)



Hanya ada yang agak aneh dari film ini sebenarnya. Di awal film ditulis kalau settingnya di sebuah desa kuno (entah sebutannya benar apa nggak) tahun 2016. Tapi di ending, penonton jadi tahu kalau film ini adalah cerita tentang asal-usul sungai Gangga. Jadi, tidak mungkin settingnya 2016, kan? Hehe..
Oke, lanjut.
Film ini bercerita tentang Sarman (Hrithik Roshan) pemuda dari Desa Amri yang cukup tangguh dan cakap dalam melakukan berbagai hal terutama hal-hal berbahaya. Nah, sudah lama dia penasaran ingin pergi ke Kota Mohenjo Daro. Bertahun-tahun pamannya melarang, akhirnya tahun ini ia mendapat izin sang paman.
Maka berangkatlah Sarman, Hojo temannya, dan beberapa pedagang Desa Amri untuk berjualan di Mohenjo Daro.



(http://images.indianexpress.com/2016/06/mohenjo-daro-04.jpg?w=820?w=728)


Di Mohenjo Daro, Sarman bertemu dengan Chaani (Pooja Hegde) yang anggap sebagai putri ibu Shindu yang akan membawa perubahan pada Mohenjo Daro. Sarman dan Chaani saling jatuh cinta, sehingga Sarman yang harusnya kembali ke Desa Amri malah ingin tinggal lebih lama.




(http://photos.filmibeat.com/ph-big/2016/07/pooja-hegde-in-mohenjo-daro_146900408500.jpg)


Saat itulah, ia akhirnya terlibat konflik dengan Maham penguasa Mohenjo Daro serta anaknya, Moonja. Moonja yang sudah ditunangkan sejak kecil dengan Chaani marah dan merasa terhina hingga ia memukuli Sarman. Maham melerai dan meminta Sarman melawan Bakar dan Zokar, dua orang raksasa peliharaannya. Pada saat itu, Sarman akhirnya tahu bahwa ia sebenarnya penduduk asli Mohenjo Daro. Ayah Sarman yaitu Sujran adalah penguasa Mohenjo Daro sebelum Maham. Maham telah melakukan tipu daya dan memfitnah Sujran, sehingga Sujran dihukum mati. Istrinya yang terkejut ikut meninggal saat itu juga. Itu sebabnya paman Sarman, Durjan, dan Bibinya, Bima, membawa Sarman pergi ke Desa Amri.
Sejak saat itu, terjadi "perang" antara Sarman dan Maham. Moonja berhasil membunuh Pendeta yang merupakan ayah Chaani, tapi Moonja akhirnya tewas di tangan Sarman.
Sarman pun lalu berusaha membongkat kedok kejahatan Maham. Para rakyat akhirnya menghukumnya dan mengikat Maham di alun-alun. Tepat pada saat itu, bendungan yang dibangun Maham untuk mengeruk emas hampir hancur karena hujan badai.
Sarman dan para penduduk Mohenjo Daro bergotong royong untuk pergi meninggalkan Mohenjo Daro, sementara Maham tetap ditinggal. Bendungan pun hancur. Air yang mengalir dari sungai yang dibendung sangat jernih. Sungai itu diberi nama oleh Sarman Sungai Gangga.
Seru sih filmnya. Kita juga disuguhi sisi lain dari India, dengan pakaian mereka yang lebih tradisional. Meskipun memang India biasanya lebih sering menampilkan adat & budaya mereka dalam film-filmnya terutama dalam pakaian. Tapi lewat film ini kita jadi tahu seperti apa India di jaman dahulu kala, haha..



(http://static.dnaindia.com/sites/default/files/styles/half/public/2016/07/06/479224-tu-hai-song-stills-from-mohenjo-daro-5.jpg?itok=f0dYEGYm)


Ramalan soal Chaani yang membawa perubahan sepertinya benar. Ia kan membuat Sarman jatuh cinta dan akhirnya tinggal lebih lama di Mohenjo Daro. Karena itu pulalah Sarman bisa "mengubah" Mohenjo Daro".
Tapi ada yang mengganjal sih sebenarnya. Kenapa kebanyakan film India (atau mungkin film lainnya) hanya berfokus pada satu orang. Seperti di film Mohenjo Dari ini. Sepertinya segala sesuatu itu menjadi Sarman yang berperan penting, seolah yangblain hanya apalah-apalah, haha.. Tapi ya tak apa sih. Toh saya suka Hrithik Roshan, hihihi..
Apa lagi ya? Haha.. Sudah deh, segitu saja ulasan saya.
Nilainya 7,5 dari 10 menurut saya. Kenapa? Karena sudah agak ketebak jalan ceritanya. Tapi keseluruhan ya bisa dibilang bagus. Gitu saja sih.
So, kalau kamu mau menonton aksi laga Hrithik Roshan, bisa nonton film ini. Semoga suka.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu Geu Saram by Lee Seung Chul (OST Baker King / Bread, Love, and Dream)

Catatan si Midah: Ulasan Drakor Doctor Stranger

Lirik Lagu Hope is A Dream That Doesn't Sleep by Kyuhyun (OST. Baker King/ Bread, Love, and Dream)